Paroki St. Maria Tanjung Selamat Medan merupakan paroki yang lahir dari pemekaran Paroki St. Petrus Padang Bulan Medan, yakni pada tahun 1997. Sejak berdirinya hingga sekarang, paroki yang beralamat di Jl. Flamboyan Raya No. 139, Tanjung Selamat Medan ini dilayani oleh Biarawan Ordo Salib Suci (OSC: Ordinis Sanctae Crucis) yang berpusat di Bandung.
Kini dilayani oleh 3 Krosier, sebutan untuk biarawan OSC. mereka adalah Yohanes Baru Alamsyah OSC (2001-sekarang), Dedakus Tri Suryo OSC (2006-sekarang), dan Lucius Sinurat OSC (2008-sekarang).
Usia muda dari Paroki ini (12 tahun) rupanya turut mewarnai perjalanan paroki secara keseluruhan. Banyakjnya kaum muda turut menyemarakkan peziarahan paroki ini bersama St. Maria, pelindung paroki. Dengan semangat muda, penuh gairah, umat St. Maria bertekad meneladani Sang Pendamping Sejatinya, ialah Yesus Kristus, Tuhan, dan Sahabat kita.
BersamaNya, sebagai umat Paroki St. Maria berkehendak mencari dan membabat habis segala sesuatu yang merusak hidup umat, khususnya kaum muda yang sangat rawan terhadap godaan narkoba, drugs, pergaulan tak terarah dan free-sex, serta segala bentuk pelecehan terhadap tubuh, jiwa dan hati mereka.
Maka, bersama DPP, dewan stasi, pengurus lingkungan, dan seluruh umat peziarah ini ingin memaknai diri, pribadi lepas pribadi, dengan balutan ajaran Gereja yang berwibawa, tempat satu sama lain menjadi sahabat yang melegakan. Bersama Gereja Katolik yang kami cintai, kami ingin menyampaikan hati, keramahan, dan kebaikan Allah kepada Anda, khususnya Anda yang berada di lingkaran terdekat kami.
So, tunggu apa lagi? Ayo bergabung bersama kami di blog ini !
paroki-stmaria
Seksi Liturgi
Liturgi merupakan pengalaman bergaul dengan simbol-simbol. Di dalam liturgi tampil sisi-sisi penting dan misterius dari kebenaran ilahi; di dalamnya hidup kita tampil; tentu bila kita terlibat total dan mengenggelamkan diri ke dalamnya dengan perasaan, imajinasi, dan pikiran kita. Untuk itulah liturgi harus ditata dan diusahakan dengan maksimal, sehingga materia (simbol-simbol yang terdapat dalam liturgi), forma (kata-kata verbal yang resmi digunakan dalam doa-doa litiurgis), dan gestura (sikap tubuh, tata gerak yang mendukungnya) tampil indah dan efektif serta imajinatif dan komunikatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
"Fiat voluntas Tua!"