24 Juli 2009

CAMPING: BACK TO NATURE WITH JESUS

1_Spiritualitas Semesta

Spiritualitas berasal dari kata spiritus (Latin), Spirit (English), Ruah Roh ( Ibrani/Arab). Spiritualitas dengan demikian berarti segala hal yang berkaitan dengan spirit/roh/semangat; dan spiritualitas alam (natura spiritualita) berarti roh semesta; tentang bagaimana menjadikan alam semesta sebagai inspirator, yang  memberi semangat bagi hidup kita di masa kini.

2_ Semesta Menyirami Hati yang Beku dan Kaku

Kegiatan Spirit Camping (Mudika menamainya Camp Youth Day) dimaksud agar Orang Muda Katolik (OMK, MUDIKA) mencoba menimba spirit atau semangat alam semesta. Meminjam istilah dari St. Fransiskus, kita mencoba bersaha menjadikan alam semesta dan isinya sebagai saudara atau saudari.  Sekedar mengingatkan saja... seluruh keajaiban dan mukjizat yang diuturkan dalam Kitab Suci, rupanya selalu erat terkait dengan fe-noumena atau noumena alam semesta. Sebut saja tentang bagimana Yesus menghardik ombak besar, Musa dan bangsa Israel menyeberangi Laut Merah, Tiang Awan yang menyelubungi bangsa Israel ketika berjalan di siang hari dan Tiang Api ketika berjalan di malam hari.  Semua kejaiban itu selalu terkait erat, bahkan tak terpisahkan dari fenomena dan noumena alam semesta. Dengan demikian, Spirit Camping bertema "Back to Nature With Jesus" ini merupakan kesempatan bagi kaum muda Gereja (baca: MUDIKA, OMK) untuk kembali ke semangat awal Penciptaan, "Semua diciptakanbaik adanya".

3_Conditio: Pra-Nunc-Post

Dalamkisah Penciptaan jelas kita baca bahwa manusia adalah ciptaan terakhir (diciptakan pada hari ke-6, dn hari ke-7 Allah bersistirahat), jauh sebelu diciptakan semesta beserta  isinya, fasilitas pendukungnya. Hal ini mengandaikan 3 hal penting:

(1) Kehidupan selalubermula dari kebaikan [kita terlahir dengan kondisi tak berdosa, polos, belum ada conflict-interest yang muncul, dst].  Ini merupakan situasi pra-conditio; 

(2) Nafsu ingin lebih (bebas) membuat manusia tak puas dengan kondisi hidupnya. Ia ingin bebas sebebas-bebasnya, kendati ia tak sadar bahwa ia justru memnjarakan dirinya dalam ketidakbebasan. Nafsu keserakahan pada akhirnya menguasai dirinya, dengan kehendak untukmenyami Penciptanya. (nunc-conditio); dan

(3) Eksploiotasi terhadap kondisi "semua tampak baik adanya" lewat eksploitasi alam membuat manusia akhirnya sadar bahwa dirinya sungguh tak bebas. Mengapa? Akhir-akhir ini manusia tak pernah bisa mengantisipasi Bencana Alam yang selalu datang tak terduga; belum lagi dengan intimidasi dan teror dari sesamanyayang menjadi competitordalam mempertahankan hidup di tengah kapitalisme yang kian hari kian keji. Di titik inilah muncul kesadaran baru (re-awareness) akan pentingnya "yang lain", termasuk alam semesta dalam hidupnya (post-conditio).

4_Manusia dan Semesta : Wujud Cinta Tuhan

Akhirnya, dengan kegiatan Spirit Camp ini diharapkan agar setiap peserta yang terlibat (MUDIKA Paroki St Maria Tanjung Selamat - Medan) diharapkan agar mereka lebih bersahabat dengan Yesus lewat penjelajahan alam, tepatnya lewat ungkapan syukur atas keindahan ciptaan Allah yang mereka lihat, yang mereka akrabi selama 3 hari, dari hari Sabtu-Senin, 18 - 20 Juli 2009,  di Bumi Perkemahan Sibolangit, Sumatera Utara. Persahabatan dengan semesta ini tertuang dalam Kidung Semesta (Yan Sunyata OSC) yang dengan jelas dan tegas mengumandang: "...CintaMU perkasa bagi angin/ menghembus kuat terbang tegar/ CintaMu padat laksana bumi/ berkilau cemerlang bak bintang/ CintaMu mengubah pandanganku/ Apiku, Cintaku, Tuhanku/ Sia-sialah memiliki dunia, Cintaku/ kalau tak bersamaMu, ya Allah.."

Semoga !!!

Lucius OSC

2 komentar:

  1. Cinta sebuah kata yang indah, sebuah rasa yang datang pada diri manusia, tanpa diduga, menyakitkan, tetapi memberikan juga sebuah kebahagiaan. cinta sebuah anugerah yang kehadirannya bukanlah untuk ditolak tetapi mesti dinikmati meski perih....

    Persahabatan sesuatu yang terjalin begitu tulus, pada diri setiap manusia, tidaklah mudah untuk membentuknya, butuh perjuangan dan pengorbanan, bagaimana seseorang mau belajar memahami orang lain, bagaimana seseorang belajar untuk tidak selalu menuruti egonya, bagaimana seseorang belajar untuk berbagi rasa mulai dari yang menyenangkan dan menyedihkan.

    BalasHapus
  2. Marzelmus@ Terimakasih komentarmu, saudara. Kami sangat setuju dengan konep dan pandangan Anda mengenai CINTA dan PERSAHABATAN. Mudika, atau yang sering disebut OMK, rupanya juga sedang berproses, mencari, dan mengarah diri mereka ke arah perwujudan Cinta dan Persahabatan yang sejati, dengan berani mengesampingkan egonya dan menepikan kepentingan personalnya. Sekali lagi thank u very much. Seneng berkenalan dengan Anda !

    BalasHapus

"Fiat voluntas Tua!"